Sistem pencalegan awal, menurut Basuki, memberikan ruangan yang cukuplah buat beberapa calon legislator untuk dapat lebih memaksimalkan kemampuan serta kemampuan yang dipunyai. “Jadi tidak akan kehilangan banyak daya dengan percuma untuk beberapa hal yang sebetulnya tidaklah terlalu diperlukan dalam proses pencalegan. Menjadi dapat mengerahkan potensinya lebih efisien, terukur serta terarah,” terangnya.
Pencalegan awal dapat jadi modal besar buat beberapa caleg untuk tingkatkan basis kompetensinya. Karena PAN sudah memiliki komitmen untuk mengarahkan serta mengawal proses persiapan beberapa caleg. Dari mulai pelatihan-pelatihan penambahan kemampuan pribadi (personal branding) sampai pelatihan-pelatihan mengenai bagaimana mengerti dinamika politik di satu lokasi.
“Jadi, tidak cuma lakukan rekruitmen semata-mata serta memberikan peluang dengan terbuka pada siapapun, sistem pencalegan awal diinginkan dapat membuahkan sosok-sosok caleg yang mempunyai jujur dan berkarakter kuat kepribadian, hingga saat dipilih jadi pemimpin yang agregatif, transformatif, cekatan, profesional, serta amanah, dalam memperjuangkan kebenaran serta keadilan,” tandas Basuki.
Pencalegan awal juga memberikan kesempatan buat siapapun untuk meningkatkan jaringan professional mereka. Seperti di ketahui, di tiap-tiap daerah PAN mempunyai kader-kader tokoh yang popularitasnya cukuplah tinggi. Seperti di Jember ada Anang Hermansyah, kader PAN yang duduk di DPR RI, atau dari Dapil Jawa Timur VIII ada Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, di Malang ada tokoh politik nasional Totok Daryanto.
“PAN akan memfasilitasi satu komunitas yang menghadapkan beberapa caleg dalam proses pencalegan awal ini dengan beberapa tokoh itu. Kita akan beri peluang seluas-luasnya buat beberapa caleg untuk mengeksplorasikan kedekatan mereka dengan beberapa tokoh itu,” tandas Basuki.